Rabu, 27 November 2013

Pemanfaatan Limbah Plastik & Kertas

  • Bahan
  1. Kardus bekas
  2. Botol air mineral(aqua gelas)
  3. Kertas HVS 
  4. koran bekas
  • Alat
  1. Gunting
  2. Lem kertas
  3. Double tip
  4. Pewarna krayon
  • Cara membuatnya :
A.Cara membuat bungannya :
  1. Gunting aqua gelas menjadi beberapa bagian,lalu luncupkan ujung masing-masing bagian tersebut/
  2. setelah itu rekatkan satu persatu  persatu hingga menjdi bunga terata.
      
    B.cara membuat daun:
     
    1 Guntinglah kardus seperti bentuk daun bunga teratai 
    2 Lalu tempel kan kerats minyak warna hijau diatasnya.

    C. Cara membuat Wadah nya:
     
    1 Ukur lah kardus bekas dgn panjang 30 cm & tinggi 7 cm
    2Lalu bentuk lah menjadi separuh balok 
    3 Setelah jadi tempel kertas HVS ,hingga menutupi semua bagian wadah x lalu lukis lah sesuai degan keinginan mu 4 Kemudian warnai dengan pewarna 


    Setelah itu rangkailah semuanya (Bunga. Daun ,Wadah Bunga) . selamat mencoba .. .

Cara membuat celengan dari kaleng bekas

  • Bahan
1. Kaleng bekas susu ukuran 400 atau 900 ml(yang ada tutupnya)
2. Cat pilox(untuk cat dasar)
3. Spidol snowmant(warna gelap)untuk menggambar/melukis
4. Koran bekas (untuk alas mengecat)

  • Alat
1. Cuter

  • Cara membuat :
1.Kaleng bekas dicuci,setelah itu dijemur
2.Kaleng yang sudah bersih lalu dicat menggunakan cat pilox.Semprotkan cat secukupnya saja (tidak perlu tebal)tapi rata kesemua permukaan kaleng.Gunakan koran bekas sebagai alas.
3.Lalu kaleng yang sudah dicat dijemur hingga kering beralaskan koran bekas.
4.Setelah kering kaleng tadi siap dilukis/digambar dengan spidol snoowmant.Gambar kaleng sesuai dengan tema yang diinginkan.
5.Untuk celengan lubangi tutup kaleng menggunakan cuter,bentuk lubang lurus sepanjang +/- 4 cm.
6.Pasang tutup yang sudah dilubangi tadi sebagai penutup kaleng.

Selesai sudah membuat celengan dari kaleng bekas.. Selamat mencoba .. .

Jumat, 22 November 2013

Metode Pengolahan Sampah Organik Menjadi Kompos dengan Keranjang Takakura untuk Menghemat Energi


 Dalam kehidupan ini, berbagai aktivitas dilakukan oleh manusia maupun makhluk hidup lainnya. Hal tersebut tidak lepas dari sisa hasil aktivitas yang dilakukan yaitu berupa sampah. Sampah saat ini menjadi semakin tidak terkendali dengan semakin pesatnya pertumbuhan penduduk. Selain merusak pemandangan, menimbulkan bau yang tidak sedap, sampah juga merupakan sumber penyakit. Setiap sampah yang belum mengalami proses akan mengeluarkan bau yang tidak sedap baik saat pengangkutan maupun penumpukkan dan akan mengganggu kenyamanan bagi masyarakat umum. Belum lagi menyebabkan kerusakan pada tanah, dan pencemaran air apabila dibuang sembarangan. Serta jika dibuang sembarangan akan mengakibatkan banjir serta longsor tumpukan sampah.
Pengelolaan sampah yang minim membuat sampah semakin hari semakin menumpuk terutama di daerah perkotaan. Lahan yang terbatas serta hanya terpusat pada suatu penampungan tertentu membuat sampah semakin menumpuk tak terkendali. Belum lagi sampah yang dibuang semua tercampur jenisnya. Seharusnya sampah dibuang sesuai dengan jenisnya seperti sampah basah, sampah kering yang dipilah-pilah lagi menjadi botol gelas dan plastik, kaleng aluminium, dan kertas. Untuk tiap bahan disediakan tempat sampah tersendiri, ada tempat sampah untuk plastik, untuk gelas, untuk logam, dan tempat untuk kertas.
Panjangnya proses pengelolaan sampah, banyaknya biaya serta energi yang dibutuhkan untuk pengelolaan sampah sangat tidak sebanding dengan banyaknya volume sampah yang dibuang setiap hari.Tentunya ini menjadi sebuah permasalahan yang pelik. Tentunya ada di benak kita untuk melakukan hal sesuatu yang bisa mengatasi permasalahan ini. Sampah botol plastik dan kardus agaknya bisa kita jual pada pengepul sampah untuk didaur ulang kembali. Tetapi bagaimana dengan sampah organik rumah tangga seperti sisa-sisa makanan dan kulit buah yang tidak terpakai?. Sudah tentu menjadi masalah bagi kita. Jika tidak segera dibuang, maka akan menimbulkan bau yang tidak sedap serta menimbulkan penyakit. Kita bayangkan saja bagaimana jika sampah tersebut masih harus melalui proses yang panjang melalui proses pengelolaan sampah. Belum lagi jika sampah tersebut masih ditumpuk dan masih harus dipilah-pilah untuk proses selanjutnya. Nah pasti akan segera membusuk kan?dan akan mengganggu lingkungan.
Sampah organik yang menjadi masalah setiap harinya tentu bisa kita tanggulangi dengan pengelolaan yang tepat.Pengelolaan sampah organik menjadi kompos dirasa sangat tepat untuk permasalahan ini. Lantas bagaimana hubungannya dengan hemat energi?. Pengelolaan sampah organik menjadi kompos mungkin masih terkesan aneh dan terkesan tidak ada hubungannya dengan hemat energi sama sekali. Namun apabila kita cermati lebih dalam maka akan terlihat hubungan yang nyata. Menurut EECCHI, konsumsi energi untuk sektor industri mencapai 44,2% dari total konsumsi energi Indonesia. Kita ketahui bahwa industri pupuk terutama pupuk urea masih diproduksi dalam suhu yang tinggi sehingga kebutuhan energi juga sangat tinggi. Dengan penggunaan pupuk kompos selain akan lebih diminati konsumen juga akan menekan permintaan pupuk urea dan jenis pupuk kimia buatan lain sehingga energi untuk pabrik pupuk bisa turun.

Naah, sekarang ada solusi terbaru untuk pengelolaan sampah organik rumah tangga menjadi kompos loh. Keranjang takakura kan namanya J. Apa sih keranjang takakura itu?. Keranjang Takakura merupakan keranjang yang dapat mengolah limbah rumah tangga (sisa makanan atau kulit buah atau sampah organik lainnya) menjadi kompo. Yang mana kompos tersebut bisa digunakan menjadi pupuk untuk tanaman kita atau bahkan bisa kita jual yang menjadi pundi – pundi rupiah. Keranjang sampah ini merupakan ciptaan Koji Takakura, seorang pemerhati lingkungan asal negara Jepang. Keranjang ini memberikan solusi agar sampah organik rumah tangga dapat dijadikan sebagai kompos. Hasil temuannya bisa langsung diolah menjadi kompos hanya dalam tempo tiga hingga tujuh hari,tanpa mengundang lalat atau menimbulkan bau busuk.
Bagaimana cara membuatnya? Pertama – tama kita siapkan alat & bahannya, yaitu: Keranjang laundry dengan tutupnya 1 buah, kantung jaring 2 buah (kira-kira  1-1,5m), Jarum, Benang nilon secukupnya, Gunting, Sekam secukupnya, Kompos secukupnya, Kardus bekas 1 buah, Lakban atau plester lebar, bak, sprayer, mikroorganisme cair secukupnya, kain penutup keranjang (kain kasa atau kain stocking, yang penting kain berpori) 0,5 m, dan Sampah Organik. Setelah menyiapkan alat & bahan,kita bisa memulainya dengan cara sebagai berikut:
1.       Siapkan bak dan isi dengan sekam secukupnya, lalu ambil mikroorganisme cair, tuangkan ke dalam sprayer.
2.       Semprotkan mikroorganisme cair dengan menggunakan sprayer secara merata dengan sesekali mengaduk sekam dengan tangan.
3.       Gunting jaring untuk membuat dua kantong sesuai ukuran alas dan bagian atas keranjang dengan cara menjahit bagian tepi jaring.
4.        Setelah jaring berbentuk kantong, isi masing-masing kantong jaring dengan sekam secukupnya lalu jahit hingga menyerupai bantal.
5.        Ambil kardus dan potong dengan menggunakan gunting sesuai ukuran sekeliling keranjang lalu tempelkam potongan kardus tadi di sekeliling bagian dalam keranjang.
6.         Setelah bagian dalam keranjang terlapisi kardus, letakkan bantal sekam pada alas keranjang.
7.        Semprot Microorganisme cair pada permuakaan luar dalam kardus dan bantal sekam dengan menggunakan sprayer hingga basah merata.
8.        Masukkan kompos ke dalam keranjang yang sudah terlapisi kardus
9.        Masukkan sampah organik segar yang sebelumnya telah dicacah terlebih dahulu, sesekali menekan sampah dengan cetok hingga sampah berada di tengah-tengah pupuk kompos.
10.    Lapisi permukaan atas dengan menggunakan bantal sekam yang sudah disemprot dengan Mikroorganisme cair.
11.   Setelah terlapisi dengan bental sekam, tutup bagian dalam mulut keranjang dengan menggunakan kain penutup agar serangga kecil tidak masuk.
12.    Setelah keranjang tertutup kain, ambil penutup dari keranjang tersebut lalu tutup dan tekan hingga rapat dan kuat. Keranjang takakura, siap digunakan.
Naah, sudah tahu kan bagaimana membuat keranjang takakura, mudah bukan J. Bila Keranjang penuh maka 1/3 dari kompos itu dapat kita ambil dan dimatangkan di taman/kebun kita yang terlindungi dari sinar matahari selama kurang lebih 2 minggu untuk kemudian dapat digunakan sebagai pupuk kompos. Sisanya dapat dipergunakan sebagai starter untuk pengolahan berikutnya. Ganti kardus yang menjadi lapisan dalam keranjang setelah 3-6 bulan atau ketika hancur. Dengan mengomposkan sisa-sisa makanan itu, setidaknya 50% persoalan sampah dari rumah atau kantor telah bisa diselesaikan di tempat itu juga. Apalagi bila sampah anorganis juga didaur ulang, maka sisa sampah yang terpaksa dibuang hanya 30% saja. Artinya, 70% masalah sampah diselesaikan dengan beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan di lingkungan terkecil kita. Dan juga yang tak kalah penting, kita bisa mengurangi gas methana (CH4) yang dihasilkan dari tumpukan sampah tidak terolah, di mana CH4 ini potensi pemanasan globalnya mencapai 21 kali lebih besar dibandingkan karbondioksida (CO2). Dan bayangkan saja, apabila setiap kepala rumah tangga bisa membuat pupuk kompos sendiri, berapa banyak energi yang kita hemat untuk pembuatan pupuk di pabrik.
Sudah tahu kan apa itu keranjang takakura, fungsi & cara membuatnya kak. Yuuk kita buat untuk menjaga lingkungan sekitar kita J. Ini merupakan cara yang mudah & efektif untuk mengurangi sampah organik sehari-hari. Dan secara tidak langsung menghemat energi untuk pembuatan pupuk urea atau pupuk buatan lainnya yang dihasilkan oleh pabrik. Yang jelas keranjang takakura ini berguna banget kan J. Ini Aksiku! Mana aksimu?.



Proses Pemanfaatan Limbah

PENGELOLAAN LIMBAH
Komponen utama dalam manajemen sampah modern yaitu 6R (Reuse, Reduce,  Recycle, Replace, Refill, and Repair) pada  bahasan ini  dikonsentrasikan pada Reuse (Pemanfaatan) dan Recycle (Daur Ulang). Limbah dapat dikurangi dengan cara pemanfaatan ulang dan mendaur  ulang limbah. Daur ulang adalah penggunaan kembali material atau barang yang sudah tidak digunakan, menjadi produk lain. Jika pengguanaan langsung tanpa melalui proses daur ulang, disebut pemanfaatan ulang. Pemanfaatan ulang dan mendaur  ulang limbah dapat mengurangi jumlah limbah yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk / material bekas pakai. Secara garis besar, daur ulang adalah proses pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan pemrosesan material baru untuk proses produksi. Pada pemahaman yang terbatas, proses daur ulang harus menghasilkan barang yang mirip dengan barang aslinya dengan material yang sama, contohnya kertas bekas harus menjadi kertas dengan kualitas yang sama, atau busa polistirena bekas harus menjadi polistirena dengan kualitas yang sama. Seringkali, hal ini sulit dilakukan karena lebih mahal dibandingkan dengan proses pembuatan dengan bahan yang baru. Jadi, daur ulang adalah proses penggunaan kembali material menjadi produk yang berbeda. Bentuk lain dari daur ulang adalah ekstraksi material berharga dari sampah, seperti emas dari prosessor komputer, timah hitam dari baterai, atau ekstraksi material yang berbahaya bagi lingkungan, seperti merkuri. Proses daur ulang alumunium dapat menghemat energi dan mengurangi polusi udara jika dibandingkan dengan ekstraksi alumunium dari tambang hingga prosesnya di pabrik. Penghematan yang cukup besar pada energi juga didapat dengan mendaur ulang kertas, logam, kaca, dan plastik.
·         Tujuan  pemanfaatan ulang dan daur ulang  limbah :
Daur ulang dan pemanfaatan ulang  mempunyai beberapa tujuan, antara lain sebagai berikut:
1.       mengurangi jumlah limbah untuk mengurangi pencemaran,
2.       mengurangi penggunaan bahan baku yang baru,
3.       mengurangi penggunaan energy atau sumber daya alam,
4.       mengurangi polusi,
5.       mengurangi kerusakan lahan,
6.       dan menguangi emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru.
7.       mendapatkan penghasilan karena dapat dijual kembali

·         Langkah pemanfaatan ulang :
1.       Pemilahan
2.       Pengumpulan
3.       Pemilahan
4.       Pendistribusian


·         Langkah daur ulang  limbah :
1.       Pemilahan
2.       Pengumpulan
3.       Pemrosesan
4.       Pendistribusian
5.       Pembuatan produk dan penjualan.

·         Limbah yang dapat di daur ulang dan dimanfaatkan ulang
Jenis-jenis limbah yang dapat dimanfaatkan memlalui proses daur ulang antara lain sebagai berikut:
1.       Limbah Bahan bangunan
Material bangunan bekas yang telah dikumpulkan dihancurkan dengan mesin penghancur, kadang-kadang bersamaan dengan aspal, batu bata, tanah, dan batu. Hasil yang lebih kasar bisa dipakai menjadi pelapis jalan semacam aspal dan hasil yang lebih halus bisa dipakai untuk membuat bahan bangunan baru semacam bata.
2.        Limbah  Baterai
Banyaknya variasi dan ukuran baterai membuat proses daur ulang bahan ini relatif sulit. Mereka harus disortir terlebih dahulu, dan tiap jenis memiliki perhatian khusus dalam pemrosesannya. Misalnya, baterai jenis lama masih mengandung merkuri dan kadmium, harus ditangani secara lebih serius demi mencegah kerusakan lingkungan dan kesehatan manusia.Baterai mobil umumnya jauh lebih mudah dan lebih murah untuk didaur ulang.
3.       Limbah  Barang Elektronik
Material yang dapat didaur ulang dari barang elektronik misalnya adalah logam yang terdapat pada barang elektronik tersebut (emas, besi, baja, silikon, dll) ataupun bagian-bagian yang masih dapat dipakai (microchip, processor, kabel, resistor, plastik, dll). Namun tujuan utama dari proses daur ulang, yaitu kelestarian lingkungan, sudah jelas dapat menjadi tujuan diterapkannya proses daur ulang pada bahan ini meski manfaat ekonominya masih belum jelas.
4.       Limbah  Logam
Besi dan baja  adalah jenis logam yang paling banyak didaur ulang di dunia. Termasuk salah satu yang termudah karena mereka dapat dipisahkan dari sampah lainnya dengan magnet. Daur ulang meliputi proses logam pada umumnya; peleburan dan pencetakan kembali. Hasil yang didapat tidak mengurangi kualitas logam tersebut.Contoh lainnya adalah alumunium, yang merupakan bahan daur ulang paling efisien di dunia. Namun pada umumnya, semua jenis logam dapat didaur ulang tanpa mengurangi kualitas logam tersebut, menjadikan logam sebagai bahan 
yang dapat didaur ulang dengan tidak terbatas.
daur ulang limbah logam di mulai dari pemilahan, peleburan, dan pencetakan kembali.
5.       Limbah  Kaca
Kaca dapat juga di daur ulang. Kaca yang didapat dari botol dan lain sebagainya dibersihkan dair bahan kontaminan, lalu dilelehkan bersama-sama dengan material kaca baru. Dapat juga dipakai sebagai bahan bangunan dan jalan. Sudah ada Glassphalt, yaitu bahan pelapis jalan dengan menggunakan 30% material kaca daur ulang.
6.       Limbah  Kertas
Kertas juga dapat didaur ulang dengan mencampurkan kertas bekas yang telah dijadikan pulp dengan material kertas baru. Namun kertas akan selalu mengalami penurunan kualitas jika terus didaur ulang. Hal ini menjadikan kertas harus didaur ulang dengan mencampurkannya dengan material baru, atau mendaur ulangnya menjadi bahan yang berkualitas lebih rendah.Plastik dapat didaur ulang sama halnya seperti mendaur ulang logam. Hanya saja, terdapat berbagai jenis plastik di dunia ini. Saat ini di berbagai produk plastik terdapat kode mengenai jenis plastik yang membentuk material tersebut sehingga mempermudah untuk mendaur ulang. Suatu kode di kemasan yang berbentuk segitiga 3R dengan kode angka di tengah-tengahnya adalah contohnya. Suatu angka tertentu menunjukkan jenis plastik tertentu, dan kadang-kadang diikuti dengan singkatan, misalnya LDPE untuk Low Density Poly Etilene, PS untuk Polistirena, dan lain-lain, sehingga mempermudah proses daur ulang.
7.       Limbah Daun Kering
Sampah daun kering dapat didaur ulang menjadi kompos. Kompos dapat dimanfaatkan sendiri atau dijual untuk pupuk tanaman.
8.       Limbah  Plastik
Limbah plastik dapat di daur ulang dengan jalan dilarutkan dan diproses lagi menjadi bahan pembungkus atau pengepak untuk berbagai keperluan, misalnya tas, botol minyak pelumas,botol minuman dan botol sampo. Plastik dapat didaur ulang sama halnya seperti mendaur ulang logam. Hanya saja, terdapat berbagai jenis plastik di dunia ini. Saat ini di berbagai produk plastik terdapat kode mengenai jenis plastik yang membentuk material tersebut sehingga mempermudah untuk mendaur ulang. Suatu kode di kemasan yang berbentuk segitiga 3R dengan kode angka di tengah-tengahnya adalah contohnya. Suatu angka tertentu menunjukkan jenis plastik tertentu, dan kadang-kadang diikuti dengan singkatan, misalnya LDPE untuk Low Density Poly Etilene, PS untuk Polistirena, dan lain-lain, sehingga mempermudah proses daur ulang. Plastik adalah salah satu limbah yang sering didaur ulang
·         Jenis kode plastik yang umum beredar diantaranya:
a.       PET (Polietilena tereftalat). Umumnya terdapat pada botol minuman atau bahan konsumsi lainnya yang cair.
b.      HDPE (High Density Polyethylene, Polietilena berdensitas tinggi) biasanya terdapat pada botol deterjen.
c.       PVC (polivinil klorida) yang biasa terdapat pada pipa, rnitur, dan sebagainya.
d.      LDPE (Low Density Polyethylene, Polietilena berdensitas rendah) biasa terdapat pada pembungkus makanan.
e.      PP (polipropilena) umumnya terdapat pada tutup botol minuman, sedotan, dan beberapa jenis mainan.
f.        PS (polistirena) umum terdapat pada kotak makan, kotak pembungkus daging, cangkir, dan peralatan dapur lainnya
tabel kode plastik
9.       Aluminium
Kaleng bekas makanan atau minuman dapat didaur ulang untuk dibuat kaleng pengemas.
·         Limbah yang langsung dapat dimanfaatkan ulang :
Sebagian limbah dapat dimanfaatkan kembali secara langsung tanpa melalui proses daur ulang. Limbah ynag dapat dimanfaatkan langsung adalah sebagai berikut:
1.       Ampas tahu.
Ampas tahu dapat digunakan sebagai pakan ternak.Ampas tahu mengandung gizi yang tinggi yang diperlukan untuk petumbuhan dan perkembangan ternak.
2.       Eceng gondok,
Eceng gondok dapat menjadi limbah perairan jika populasinya terlalu banyak.Eceng gondok dapat dimanfaatkan untuk membuat barang kerajinan, seperti tas.



 

Tugas Mulok Copyright © 2010 | Designed by: Compartidisimo